Selasa, 04 Maret 2014

Nonton Tarian Thailand di Institut Kesenian Jakarta



Hari kamis 27 Februari ketika saya sedang membuka timeline di akun Facebook saya, saya membaca status dari Fan Page Wisata Thailand yang menawarkan GRATIS nonton Tarian Thailand oleh penari yang berasal dari Thailand. Wah ini menarik sekali…karena beberapa kali berwisata ke Thailand saya belum pernah nonton tari-tarian disana… Jadi saya tidak mau melewatkan kesempatan yang langka ini, langsung saya ketik JOIN di kolom comment status Fan Page Wisata Thailand. Tak lama kemudian dapat mention dari Wisata Thailand untuk datang ke Gedung Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta Jalan Cikini Raya No. 73, jam 1 siang. Pertunjukan rencananya akan dimulai jam 2 siang.

Setelah itu saya googling rute angkutan umum untuk menuju IKJ dan rupanya halaman pertama google tidak memberikan informasi rute angkutan umum untuk menuju IKJ. Akhirnya saya tulis status di Facebook yang berisi menanyakan rute angkutan umum dari Cengkareng menuju IKJ, rupanya kembali saya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lalu ada satu orang teman yang comment untuk tanya rute angkutan umum via twitter @lewatmana. Dan betul saya, beberapa detik setelah saya ngetweet tanya rute angkutan umum ke IKJ saya langsung dapat infonya, yaitu naik Kopami P12 dari Kalideres turun di Boedi Oetomo, kemudian naik Kopaja P20 jurusan Lebak Bulus.

Sekitar jam 11 siang saya berangkat dari rumah, dan sekitar jam 12 siang saya sampai di Boedi Oetomo, menunggu agak lama tak muncul juga Kopaja P20, sampai-sampai saya coba cari taksi juga penuh semua.  Nah ditengah kegalauan saya, sekitar jam 12.20 akhirnya muncul juga Kopaja P20 dan yang cukup lengang sehingga saya bisa memilih kursi dekat pintu. Ketika membayar ongkos saya sekalian tanya dengan kernet bus, kalau saya mau turun di IKJ dan rupanya kernet bus kurang paham, malah dia bilang Taman Ismail Marzuki. Saya tetap bersikukuh saya mau turun di IKJ. Setelah memasuki Jalan Cikini Raya, saya perhatikan nomor bangunan tak kunjung menemukan no. 73, kemudian saya melihat ada bangunan no. 75 tapi saya berpikir tadi tidak kelihatan sign board Institut Kesenian Jakarta, akhirnya bus melaju hingga saya perhatikan sudah sampai di Jalan Cikini Raya no. 105, mendadak saya panik kenapa belum tampak bangunan IKJ. Lalu kernet bus mendekati saya, tanya apakah sudah mau turun ke IKJ, saya jawab  saya juga belum lihat sign board IKJ ataupun Jl. Cikini Raya no. 73, tapi daripada kejauhan lagi saya putuskan untuk turun saja.

Setelah turun dari bus, saya coba tanya ke tukang jualan buah yang ada di trotoar, dia pun tidak tau dimana letak IKJ, lalu saya jalan kaki untuk bertanya ke security gedung yang mungkin lebih tau lokasi IKJ. Dan rupanya benar security gedung tersebut bilang bahwa IKJ itu berada di sebelah kiri Taman Ismail Marzuki. Saya berjalan kaki untuk menuju TIM, rupanya lumayan jauh juga sampai-sampai jari kaki saya terasa sakit untuk berjalan, efek dari sepatu yang terlalu pas di kaki.

Setelah berjalan agak lama sekitar jam 12.50 saya sampai di depan TIM, tapi tak juga melihat signboard IKJ, jadilah saya tanya ke tukang ojek yang berada di jalan kecil yang berada di samping kiri TIM. Menurut tukang ojek tersebut, IKJ berada di dalam komplek TIM, tepatnya berada di gedung paling belakang. Jadilah saya berjalan menuju IKJ setelah ketemu komplek IKJ saya bertanya lagi ke seorang gadis yang tengah duduk di bawah pohon rindang di depan toko buku, dan rupanya gadis itu pun tidak tau lokasi Gedung Seni Pertunjukan, akhirnya saya menggunakan feeling aja berjalan lurus kea rah Bioskop, dan ketika di depan bioskop saya berpapasan dengan dua orang mahasiswi. Nah saya kembali bertanya dimana letak Gedung Seni Pertunjukan, beruntung gadis tersebut menjelaskan bahwa Gedung Seni Pertunjukan ada di bagian belakang, dengan melewati jalan kecil yang berada di samping Bioskop TIM. Setelah bertanya dengan salah satu pegawai akhirnya saya menemukan Gedung Senin Pertunjukan, yang rupanya ini gedung baru yang belum selesai pembangunanya. 

Saya masuk ke ruang C yang berada di lantai 3 dan saya menemukan belum banyak undangan yang hadir. Akhirnya saya berkenalan dengan dua orang yang mendapat info pertunjukan tari dari Wisata Thailand, jadilah kita mengobrol dan saling bertukar akun twitter. Dan akhirnya admin dari Wisata Thailand pun datang menyapa kita. Sudah jam 1 lebih sedikit tapi belum ada tanda-tanda acara akan dimulai, jadi saya turun untuk sholat Dzuhur di Lantai 2. Selesai sholat saya kembali ke ruang pertunjukan untuk menunggu acara dimulai. 

Sebelum acara dimulai penari, pihak perwakilan dari IKJ, perwakilan dari TAT berfoto bersama.



Sekitar jam 2.15 acara dimulai, sambutan pertama dari Bapak Subarkah perwakilan dari IKJ, beliau menyampaikan bahwa Indonesia dan Thailand adalah negara yang serumpun walaupun memiliki perbedaan bahasa tetapi melalui seni kita dapat memahami maksud yang tersirat karena seni merupakan bahasa universal.

Sambutan berikutnya dari Tourism Authority of Thailand yang menyatakan merasa senang telah diundang hadir di IKJ sehingga dua negara bisa saling memperkenalkan budaya masing-masing. Dilanjutkan dengan acara saling tukar cendera mata. 

Setelah acara sambutan selesai dilanjutkan dengan pertunjukan tari oleh mahasiswi IKJ yang menampilkan tari topeng Cirebon.  Tari topeng Cirebon ini ditarikan oleh seorang mahasiswi, kalau saya pernah nonton tarian ini sebelumnya di Saung Angklung Udjo ditarikan oleh tiga orang penari. Jadi kelihatan lebih menarik. 




Setelah selesai tari Topeng Cirebon, kemudian dilanjutkan penampilan penari dari Bandit Phattana Sin Institute, untuk tarian pertama menghadirkan Tari Ramayana yang terinspirasi dari kisah Ramayana dengan gaya budaya Thailand, yang tentunya pasti ada sedikit perbedaan dengan tari Ramayana khas Jawa. 



Kemudian dilanjutkan dengan Tari Topi yang dibawakan oleh 4 orang penari cantik dengan gerakan yang gemulai. Yang menarik dari tarian ini adalah sesi ketika penari saling bertukar topi diantara gerakan tarian.



Berikutnya dilanjutkan dengan Tari Hanoman / White Monkey, yang dibawakan oleh satu orang penari perempuan dan satu orang penari lelaki yang berperan sebagai Hanoman.  Yang menarik dari sesi ini adalah ketika Hanoman datang dengan salto di lantai. Padahal badan penarinya lumayan gemuk tuch. Hehehe… Dan kemudian di tengah sesi tarian, hanoman berlari-lari kesana kemari, dan kemudian berjalan menuju ke tengah-tengah penonton, dan akhirnya menarik tangan penari Topeng Cirebon ke depan dengan wajah terlihat sedikit shock…hehehe….


Setelah selesai tarian Hanoman, kemudian MC memberitahukan bahwa pihak penari Thailand akan mengajarkan sedikit gerakan tarian kepada mahasiswa IKJ. Lalu para mahasiswa ini maju ke depan untuk berlatik gerakan tarian dan kemudian berjalan berkeliling membentuk lingkaran diiringi gamelan dengan lagu Burung Kakak Tua. 



Acara ditutup dengan berfoto bersama dengan para penari dan mahasiswa dan rektor IKJ serta perwakilan dari TAT. 
 


Sedangkan saya dan kenalan saya memilih untuk berfoto bersama dua orang penari Thailand yang sudah meninggalkan ruang pertunjukan menuju ruang ganti. Hehehe…. 


Senang rasanya saya bisa hadir menyaksikan pertunjukan tari Thailand yang selama ini belum sempat saya tonton di Thailand. Sekaligus mendapat dua orang kenalan baru dan saling follow di twitter :)