Hari kamis 27 Februari ketika
saya sedang membuka timeline di akun Facebook saya, saya membaca status dari
Fan Page Wisata Thailand yang menawarkan GRATIS nonton Tarian Thailand oleh
penari yang berasal dari Thailand. Wah ini menarik sekali…karena beberapa kali
berwisata ke Thailand saya belum pernah nonton tari-tarian disana… Jadi saya
tidak mau melewatkan kesempatan yang langka ini, langsung saya ketik JOIN di
kolom comment status Fan Page Wisata Thailand. Tak lama kemudian dapat mention
dari Wisata Thailand untuk datang ke Gedung Fakultas Seni Pertunjukan Institut
Kesenian Jakarta Jalan Cikini Raya No. 73, jam 1 siang. Pertunjukan rencananya
akan dimulai jam 2 siang.
Setelah itu saya googling rute
angkutan umum untuk menuju IKJ dan rupanya halaman pertama google tidak
memberikan informasi rute angkutan umum untuk menuju IKJ. Akhirnya saya tulis
status di Facebook yang berisi menanyakan rute angkutan umum dari Cengkareng
menuju IKJ, rupanya kembali saya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lalu
ada satu orang teman yang comment untuk tanya rute angkutan umum via twitter
@lewatmana. Dan betul saya, beberapa detik setelah saya ngetweet tanya rute
angkutan umum ke IKJ saya langsung dapat infonya, yaitu naik Kopami P12 dari
Kalideres turun di Boedi Oetomo, kemudian naik Kopaja P20 jurusan Lebak Bulus.
Sekitar jam 11 siang saya
berangkat dari rumah, dan sekitar jam 12 siang saya sampai di Boedi Oetomo,
menunggu agak lama tak muncul juga Kopaja P20, sampai-sampai saya coba cari
taksi juga penuh semua. Nah ditengah
kegalauan saya, sekitar jam 12.20 akhirnya muncul juga Kopaja P20 dan yang
cukup lengang sehingga saya bisa memilih kursi dekat pintu. Ketika membayar
ongkos saya sekalian tanya dengan kernet bus, kalau saya mau turun di IKJ dan
rupanya kernet bus kurang paham, malah dia bilang Taman Ismail Marzuki. Saya
tetap bersikukuh saya mau turun di IKJ. Setelah memasuki Jalan Cikini Raya,
saya perhatikan nomor bangunan tak kunjung menemukan no. 73, kemudian saya
melihat ada bangunan no. 75 tapi saya berpikir tadi tidak kelihatan sign board
Institut Kesenian Jakarta, akhirnya bus melaju hingga saya perhatikan sudah
sampai di Jalan Cikini Raya no. 105, mendadak saya panik kenapa belum tampak
bangunan IKJ. Lalu kernet bus mendekati saya, tanya apakah sudah mau turun ke
IKJ, saya jawab saya juga belum lihat
sign board IKJ ataupun Jl. Cikini Raya no. 73, tapi daripada kejauhan lagi saya
putuskan untuk turun saja.
Setelah turun dari bus, saya coba
tanya ke tukang jualan buah yang ada di trotoar, dia pun tidak tau dimana letak
IKJ, lalu saya jalan kaki untuk bertanya ke security gedung yang mungkin lebih
tau lokasi IKJ. Dan rupanya benar security gedung tersebut bilang bahwa IKJ itu
berada di sebelah kiri Taman Ismail Marzuki. Saya berjalan kaki untuk menuju
TIM, rupanya lumayan jauh juga sampai-sampai jari kaki saya terasa sakit untuk
berjalan, efek dari sepatu yang terlalu pas di kaki.
Setelah berjalan agak lama
sekitar jam 12.50 saya sampai di depan TIM, tapi tak juga melihat signboard
IKJ, jadilah saya tanya ke tukang ojek yang berada di jalan kecil yang berada
di samping kiri TIM. Menurut tukang ojek tersebut, IKJ berada di dalam komplek
TIM, tepatnya berada di gedung paling belakang. Jadilah saya berjalan menuju IKJ
setelah ketemu komplek IKJ saya bertanya lagi ke seorang gadis yang tengah
duduk di bawah pohon rindang di depan toko buku, dan rupanya gadis itu pun
tidak tau lokasi Gedung Seni Pertunjukan, akhirnya saya menggunakan feeling aja
berjalan lurus kea rah Bioskop, dan ketika di depan bioskop saya berpapasan
dengan dua orang mahasiswi. Nah saya kembali bertanya dimana letak Gedung Seni
Pertunjukan, beruntung gadis tersebut menjelaskan bahwa Gedung Seni Pertunjukan
ada di bagian belakang, dengan melewati jalan kecil yang berada di samping
Bioskop TIM. Setelah bertanya dengan salah satu pegawai akhirnya saya menemukan
Gedung Senin Pertunjukan, yang rupanya ini gedung baru yang belum selesai
pembangunanya.
Saya masuk ke ruang C yang berada di lantai 3 dan saya
menemukan belum banyak undangan yang hadir. Akhirnya saya berkenalan dengan dua
orang yang mendapat info pertunjukan tari dari Wisata Thailand, jadilah kita
mengobrol dan saling bertukar akun twitter. Dan akhirnya admin dari Wisata
Thailand pun datang menyapa kita. Sudah jam 1 lebih sedikit tapi belum ada
tanda-tanda acara akan dimulai, jadi saya turun untuk sholat Dzuhur di Lantai
2. Selesai sholat saya kembali ke ruang pertunjukan untuk menunggu acara
dimulai.
Sebelum acara dimulai penari, pihak perwakilan dari IKJ, perwakilan dari TAT berfoto bersama.
Sekitar jam 2.15 acara dimulai, sambutan pertama dari Bapak
Subarkah perwakilan dari IKJ, beliau menyampaikan bahwa Indonesia dan Thailand
adalah negara yang serumpun walaupun memiliki perbedaan bahasa tetapi melalui
seni kita dapat memahami maksud yang tersirat karena seni merupakan bahasa
universal.
Sambutan berikutnya dari Tourism
Authority of Thailand yang menyatakan merasa senang telah diundang hadir di IKJ
sehingga dua negara bisa saling memperkenalkan budaya masing-masing. Dilanjutkan
dengan acara saling tukar cendera mata.
Setelah acara sambutan selesai dilanjutkan
dengan pertunjukan tari oleh mahasiswi IKJ yang menampilkan tari topeng
Cirebon. Tari topeng Cirebon ini
ditarikan oleh seorang mahasiswi, kalau saya pernah nonton tarian ini
sebelumnya di Saung Angklung Udjo ditarikan oleh tiga orang penari. Jadi
kelihatan lebih menarik.
Setelah selesai tari Topeng
Cirebon, kemudian dilanjutkan penampilan penari dari Bandit Phattana Sin
Institute, untuk tarian pertama menghadirkan Tari Ramayana yang terinspirasi
dari kisah Ramayana dengan gaya budaya Thailand, yang tentunya pasti ada
sedikit perbedaan dengan tari Ramayana khas Jawa.
Kemudian dilanjutkan dengan Tari
Topi yang dibawakan oleh 4 orang penari cantik dengan gerakan yang gemulai.
Yang menarik dari tarian ini adalah sesi ketika penari saling bertukar topi
diantara gerakan tarian.
Berikutnya dilanjutkan dengan
Tari Hanoman / White Monkey, yang dibawakan oleh satu orang penari perempuan
dan satu orang penari lelaki yang berperan sebagai Hanoman. Yang menarik dari sesi ini adalah ketika
Hanoman datang dengan salto di lantai. Padahal badan penarinya lumayan gemuk
tuch. Hehehe… Dan kemudian di tengah sesi tarian, hanoman
berlari-lari kesana kemari, dan kemudian berjalan menuju ke tengah-tengah
penonton, dan akhirnya menarik tangan penari Topeng Cirebon ke depan dengan
wajah terlihat sedikit shock…hehehe….
Setelah selesai tarian Hanoman,
kemudian MC memberitahukan bahwa pihak penari Thailand akan mengajarkan sedikit
gerakan tarian kepada mahasiswa IKJ. Lalu para mahasiswa ini maju ke depan
untuk berlatik gerakan tarian dan kemudian berjalan berkeliling membentuk
lingkaran diiringi gamelan dengan lagu Burung Kakak Tua.
Acara ditutup dengan
berfoto bersama dengan para penari dan mahasiswa dan rektor IKJ serta
perwakilan dari TAT.
Sedangkan saya dan
kenalan saya memilih untuk berfoto bersama dua orang penari Thailand yang sudah
meninggalkan ruang pertunjukan menuju ruang ganti. Hehehe….
Senang rasanya saya bisa hadir
menyaksikan pertunjukan tari Thailand yang selama ini belum sempat saya tonton
di Thailand. Sekaligus mendapat dua orang kenalan baru dan saling follow di twitter :)